Pangkalan Kerinci (mataandalas) - Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pelalawan pagi itu terasa berbeda. Deretan laptop, kamera ponsel, dan tripod kecil memenuhi meja-meja yang biasanya hanya berisi map dan buku panduan dakwah.
Kepala Kemenag Pelalawan H.Syafwan melalui Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Iswadi M. Yazid, Lc., M.Sy membuka kegiatan dengan semangat. Ia mengajak para penyuluh agama untuk tidak ragu memasuki dunia digital.
"Dakwah sekarang tidak cukup hanya di mimbar. Media sosial, video kreatif, dan platform digital lainnya adalah mimbar baru kita. Dengan ini, pesan agama bisa menjangkau lebih banyak orang, terutama anak-anak muda," ujar Iswandi M. Yazid, Selasa (12/8/2025).
Dijelaskan Ustadz Iswandi yang juga Ketua MUI Kabupaten Pelalawan bahwa perkembangan teknologi informasi menuntut Penyuluh Agama untuk adaptif dan kreatif.
Menurut pria disapa Ustadz Iswandi, transformasi digital dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti memanfaatkan media sosial untuk dakwah, membuat konten edukasi berbasis video atau infografis, hingga menggunakan aplikasi komunikasi untuk membina jamaah secara daring.
Lebih lanjut, ia juga mendorong masyarakat agar bijak dan selektif dalam bermedia sosial.
“Jangan mudah membagikan informasi yang belum jelas kebenarannya. Gunakan media sosial untuk hal-hal positif, mengedukasi, dan menguatkan ukhuwah, bukan memecah belah,” pesannya.
“Bimbingan agama di era digital tidak lagi terbatas pada tatap muka. Dengan teknologi, penyuluh dapat hadir di gawai masyarakat, memberikan nasihat, materi pengajian, bahkan menjawab pertanyaan keagamaan secara cepat dan interaktif,” tambahnya.
Demikian disampaikan dalam kegiatan Ngobrol Bareng Penyuluh (NBP) Kemenag Pelalawan yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini menjadi wadah berbagi pengalaman, ide, dan strategi guna memperkuat peran Penyuluh Agama sebagai garda terdepan dalam pembinaan umat.***