Tenda Biru di Segati Digerebek, Warga Geram!

Tenda Biru di Segati Digerebek, Warga Geram!
Puluhan warga Desa Segati mendatangi lokasi warung remang-remang yang diduga menjadi tempat maksiat.

PELALAWAN, (Mataandalas) — Sekitar pukul 18.00 WIB, suasana di Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, mendadak ricuh. Sekitar 20 orang warga melakukan penggerebekan terhadap sebuah warung remang-remang yang berlokasi di Kilometer 56, Dusun Tasik Indah, Desa Segati.

Aksi spontan warga itu berawal dari insiden pemukulan yang dialami seorang ibu rumah tangga berinisial W, yang menjadi korban saat menanyakan keberadaan suaminya di warung tersebut. Bukannya mendapat jawaban, W justru dipukul oleh seorang wanita pemandu di warung remang-remang itu.

Merasa ketakutan, W kemudian menghubungi adiknya yang bernama Ami, untuk meminta bantuan. Mendengar kabar tersebut, Ami yang juga merupakan anggota Aliansi Masyarakat Muda Kelurahan Langgam (AMM-KL) langsung bergegas menuju lokasi bersama sejumlah warga. Setibanya di tempat kejadian, warga langsung menggerebek warung tersebut dan mencari wanita yang diduga melakukan pemukulan untuk meminta pertanggungjawaban.

“Kehadiran warung tenda biru atau warung remang-remang ini sudah lama menjadi keresahan masyarakat Desa Segati. Di balik tampilan yang tampak biasa, diduga kuat warung ini menjadi tempat maksiat  menjual minuman keras dan bahkan praktik prostitusi,” ungkap Ami kepada media, Senin (20/10).

Warga menilai keberadaan warung remang-remang itu semakin marak dan tak tersentuh penertiban. Padahal, sebelumnya tempat-tempat serupa di Desa Segati sudah pernah dibersihkan oleh pihak kepolisian. Namun kini, aktivitasnya kembali beroperasi seolah tanpa pengawasan.

“Kami berharap pihak kepolisian dari Polsek Langgam dapat segera bertindak untuk menuntaskan keresahan masyarakat ini. Begitu juga pihak pemerintah desa, Babinkamtibmas, Babinsa, dan seluruh unsur pemerintahan  jangan tutup mata melihat persoalan ini,” tegas Ami.

Ia menambahkan, peristiwa yang menimpa kakaknya menjadi pelajaran pahit bagi warga.

“Hari ini satu rumah tangga menjadi korban. Jika warung remang-remang yang diduga menjadi tempat maksiat ini tidak segera diberantas, entah berapa banyak lagi rumah tangga yang akan hancur ke depannya,” tutup Ami.***
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index