Pelalawan, (Mataandalas) – Kendati memiliki ribuan karyawan, namun PT Safari Riau tetap menjadi sorotan tajam dari masyarakat, hal ini dikarenakan anak perusahaan PT ADEI Plantation tersebut telah mengabaikan hak-hak dasar karyawan, slaah satunya adalah fasilitas kesehatan yang tidak manusiawi.
Informasi yang diterima, fasilitas kesehatan yang tidak memanusiakan manusia itu salah satunya fasilitas kesehatan untuk ibu hamil yang terpaksa dibawa ke rumah sakit atau puskesmas menggunakan mobil perusahaan yang tidak standar keselamatan.
Menurut keterangan tokoh muda Pelalawan, Dedi Azwandi, saat melihat kondisi di lapangan menilai bahwa hal tersebut jauh dari kelayakan dan seolah memperlakukan pasien “tidak layaknya manusia.”
“Seharusnya PT yang karyawannya sangat banyak ini tidak boleh demikian. Jangan hanya keuntungan saja yang dihitung, tapi juga keselamatan karyawan dan masyarakat sekitar. Dinas terkait dan anggota dewan harus memanggil mereka,” tegas Dedi Azwandi, Jumat (12/9/2025).
Ia mempertanyakan, bagaimana ceritanya jika perusahaan sebesar itu tidak sanggup membeli satu saja unit Ambulance yang layak untuk karyawannya.
Alternatifnya, jika perusahaan merasa terbebani, bisa melakukan kerja sama dengan program Ambulance Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras, mengingat lokasi perusahaan berada di wilayah tersebut.
"Ironis saja jika perusahaan sebesar itu tidak bisa membeli agak satu unit Ambulance, padahal nantinya juga bakal digunakan untuk kebutuhan hak-hak dasar kesehatan karyawannya," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan masyarakat, menurut keterangan pihak desa, perusahaan hingga kini tidak pernah melibatkan desa dalam urusan sosial maupun kerja sama meski beroperasi di wilayahnya.
Dedi menambahkan, pihaknya berharap pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja, segera menindaklanjuti persoalan ini agar tidak ada lagi pekerja atau keluarga yang diperlakukan tidak manusiawi saat membutuhkan pertolongan medis.
"Karena belum ada respon dari pihak perusahaan, kita minta pihak pemerintah kabupaten agar dapat menindaklanjuti kenakalan pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah Pelalawan ini," harapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan Safari Riau.***