PELALAWAN, (Mataandalas) – Riuh kecil muncul di kalangan masyarakat dan wali murid di Pelalawan selepas beredarnya foto seporsi menu Program MBG yang disebut sebagai program makan bergizi bagi pelajar. Foto itu menampakkan kotak makan berbahan stainless, sepotong pisang, dua potong nugget, sedikit potongan kentang, setetes saus tomat, susu kotak kecil, dan seiris mentimun. Tak ada nasi, tak pula tampak lauk berkuah seperti semur atau gulai.
Foto itu dikirimkan masyarakat ke Redaksi Mataandalas, lalu menjadi buah bibir dalam grup Whatsapp Pelalawan Update. Sebagian bertanya, “Apakah menu ini di Pelalawan?” Sebagian lain berkomentar, “Beda vendor, mungkin ini dari SDIT At-Taqwa kalau tak salah.” Jumat, (17/10).
Untuk memastikan kebenaran kabar itu, tim redaksi menghubungi Sahri Rambe, Kepala Sekolah SDIT At-Taqwa. Dengan tenang, beliau menjawab penuh kehati-hatian,
“Ia pak, kami sedang melakukan komunikasi terkait hal ini dengan dapur MBG agar tidak terjadi lagi hal yang sama. Insyaallah kita tunggu apa respon dari tim MBG-nya, ya. Kalau tidak mau berbenah, agar kita ambil tindakan selanjutnya,” ujar Ustaz Sahri Rambe kepada Mataandalas.
Tak lama berselang, beliau juga meneruskan tanggapan dari pihak dapur MBG, “Terima kasih sarannya Bapak/Ibu kepsek. Saran-nya kami terima dan ini menjadi evaluasi selalu ke depannya.”
Di sisi lain, percakapan di grup wali murid masih berlanjut. Ada yang menyampaikan keluhan, ada pula yang memberi saran.
Seorang wali murid menulis dengan nada sopan namun jelas, "Utk menu MBG per minggunya bisa di-share gak ya Pak? Atau minimal sehari sebelumnya. Biar orang tua juga bisa mempersiapkan kalau menunya ternyata tak sesuai untuk anaknya, atau tidak pakai nasi. Jadi orang tua bisa bawakan bekal dari rumah.”
Yang lain menimpali, “Kami juga dari SMA At-Taqwa, anak-anak pulang sampai sore kalau hari Jumat, Pak. Makanan datang untuk makan siang, tapi anak-anak merasa kurang kenyang, Pak. Sudah dua kali Jumat begini. Kalau di sekolah lain kadang ada gulai, rendang, atau semur ayam. Tapi di kami sering ikan goreng saus atau ayam goreng saus, dan pernah ada cabe, tapi lauknya telur, Pak.”
Kepala Sekolah Sahri Rambe mengakui, semua aspirasi itu sudah disampaikan kepada pihak MBG.
“Ini beberapa penyampaian informasi komplain dari orang tua ke kepala sekolah, dan sudah kami sampaikan ke tim MBG,” ujarnya, Jumat, (17/10).***