PELALAWAN, (Mataandalas) — Bupati Pelalawan, H. Zukri, S.M., M.M., mengikuti Rapat Koordinasi Pemeriksaan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) rencana kegiatan penggelaran saluran kabel bawah laut tegangan menengah (SKLTM) 20 kV dari Sokoi ke Pulau Mendol, yang berlokasi di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Pulau Mendol, Kabupaten Pelalawan, Selasa (20/10/2025).
Rakor tersebut digelar secara virtual (zoom meeting) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia melalui Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH).
Kegiatan diikuti oleh berbagai instansi terkait, di antaranya DLHK Provinsi Riau, Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Bappeda Kabupaten Pelalawan, Dinas PUPR Pelalawan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Pelalawan, Pushidrosal TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Investasi/BKPM, serta tim pemrakarsa dan penyusun dari PT PLN (Persero) UID Riau dan Kepri.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Zukri menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan jaringan kabel bawah laut oleh PLN. Ia berharap proyek ini dapat segera terealisasi sehingga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Pulau Mendol.
“Kami berharap pembangunan kabel bawah laut ini bisa dituntaskan dengan cepat karena akan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar bagi masyarakat. Pulau Mendol memiliki potensi luar biasa, baik dari sektor pangan, padi, maupun kelapa. Dengan listrik yang stabil, potensi ini bisa dioptimalkan,” ujar Bupati Zukri.
Lebih lanjut, Bupati menilai bahwa berdasarkan kajian awal, dampak ekologis proyek ini relatif kecil dan tidak signifikan terhadap lingkungan laut setempat. Ia juga mengimbau seluruh pemangku kepentingan agar mendukung penuh proses perizinan dan pelaksanaan proyek sehingga berjalan lancar sesuai ketentuan.
Usai mengikuti rapat, Bupati Zukri menyampaikan pesan langsung kepada masyarakat Kabupaten Pelalawan, khususnya warga Kecamatan Kuala Kampar dan Pulau Mendol.
“Alhamdulillah, proses persiapan izin lingkungan untuk pembangunan kabel bawah laut menuju Pulau Mendol sudah hampir selesai. Setelah ini, kita akan masuk ke tahap pembangunan. Saya mohon doa dari masyarakat agar semua berjalan lancar. Kita ingin masyarakat Pulau Mendol tidak lagi menikmati listrik hanya 12 jam atau 4 jam per hari. Ini bagian dari ikhtiar kita agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan listrik secara penuh dan berkesinambungan,” tutupnya.***