Lintau Buo Utara, (Mataandalas.com) – Pengurus Bank Sampah Nagari Batubulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, memulai kegiatan sosialisasi perdana ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah Nagari Batubulek. Kegiatan pertama digelar di SDN 33 Batubulek, Jorong Lasuang Batu, pada Sabtu (25/10/2025).
Sejak terbentuknya Bank Sampah Batubulek (BSB) melalui SK WN-BB No.56 Tahun 2025 tanggal 22 Agustus 2025, pengurus langsung bergerak cepat dalam menyosialisasikan dan mengkampanyekan pentingnya pengelolaan sampah kepada masyarakat.
Sosialisasi perdana ini dipimpin langsung oleh Direktur BSB Efdirijal, didampingi sekretaris, bendahara, dan pengurus bidang lainnya. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Kepala Sekolah SDN 33 Batubulek, Enggia Warnita, S.Pd, bersama seluruh majelis guru.
Dalam paparannya, Efdirijal menjelaskan bahwa keberadaan Bank Sampah Batubulek mengacu pada sejumlah regulasi, yakni UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Permen LHK No.14 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah pada Bank Sampah, serta Perda Kabupaten Tanah Datar No.3 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Sampah.
“Tujuan utama Bank Sampah adalah mengubah sampah menjadi berkah, mengubah perilaku masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, serta menjadikan sampah sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat. Kita ingin menanamkan budaya ‘SDS’ — Sayang Dibuang Sampah, Sampah Dibuang Sayang,” ujar Efdirijal.
Ia menjelaskan bahwa sampah secara garis besar dibagi dua jenis, yaitu organik dan anorganik.
Sampah organik dapat diolah menggunakan sistem komposter untuk menghasilkan tiga jenis produk: POC (Pupuk Organik Cair), POP (Pupuk Organik Padat), dan magot.
Sementara sampah anorganik yang telah dipilah dari rumah bisa disetorkan ke Bank Sampah. Para penyetor akan tercatat sebagai nasabah dan memperoleh buku tabungan atau nomor rekening Bank Sampah.
“Konsepnya mirip dengan bank umum. Sampah ditimbang setiap hari Jumat, kemudian hasilnya dikonversi ke nilai rupiah dan dimasukkan ke tabungan. Uang tersebut bisa diambil setelah satu tahun, misalnya untuk membeli perlengkapan sekolah atau kebutuhan menjelang lebaran,” jelas Efdirijal.
Sementara itu, Kepala Sekolah Enggia Warnita, S.Pd menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.
“Saya sangat berterima kasih atas sosialisasi yang dilakukan oleh pengurus Bank Sampah Batubulek. Masalah sampah memang sudah lama menjadi perhatian kami, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitar,” ujarnya.
Enggia juga berjanji akan ikut mengkampanyekan program pengelolaan sampah ini kepada wali murid dan siswa, serta berharap ke depan dapat dibentuk pengurus kecil Bank Sampah di SDN 33 dan sekolah-sekolah lainnya di Nagari Batubulek.
Selain di SDN 33 Batubulek, kegiatan sosialisasi perdana ini juga dilaksanakan di UPTD TK Negeri Pembina Kecamatan Lintau Buo Utara sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran sejak usia dini tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah dengan bijak.***