Lewat Forum Ayah, PKS Pelalawan Serukan Kebangkitan Peran Ayah dalam Pendidikan Anak

Sabtu, 08 November 2025 | 22:42:00 WIB
Suasana diskusi Forum Ayah Pelalawan di Kantor DPD PKS Pelalawan.

PELALAWAN, (Mataandalas) — Bidang Perempuan dan Keluarga (BPK) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pelalawan menggelar diskusi bertajuk “Peran Ayah dalam Membina Generasi Terbaik” di Kantor DPD PKS Pelalawan, Jalan Cinta Damai, Pangkalan Kerinci, Sabtu (8/11) malam.

Kegiatan tersebut menghadirkan Muhammad Taufik HS, S.Ag sebagai pemerhati keagamaan dan pembinaan karakter, serta Ahmad Jamaan, S.IP., M.Si, Sekretaris Forum Ayah Kuat Riau sekaligus Koordinator Pelayanan Kesehatan P2K FISIP Universitas Riau.

Turut hadir Ketua DPD PKS Pelalawan Sukaeni, S.P selaku Ketua Forum Ayah Pelalawan, Ketua BPK PKS Pelalawan Maya Damayanti, para kader, simpatisan, dan pemuda. Hadir pula Reren Andika, kader PKS yang akrab disapa Bro Reren, yang selama ini dikenal sebagai figur ayah muda yang aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat, serta dinilai dapat menjadi representasi ayah yang seimbang antara keluarga, kerja, dan peran sosial.

Acara dipandu oleh Sukriyandi dan diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa oleh Ustaz Hoiqrulnas.

Ketua BPK PKS Pelalawan Maya Damayanti menyampaikan bahwa ayah memegang peran strategis dalam pembentukan karakter anak. “Arah dan adab anak bertumpu pada keteladanan seorang ayah. Lebih dari pencari nafkah, ayah adalah pendidik dan penjaga nilai,” ujarnya.

Ketua DPD PKS Pelalawan, Sukaeni, S.P mengingatkan bahwa Hari Ayah Nasional diperingati setiap 12 November. Ia menekankan bahwa Forum Ayah Pelalawan dibentuk sebagai ruang penguatan peran ayah di tengah kesibukan dan tantangan zaman. “Banyak ayah menjauh secara emosional karena kesibukan. Forum ini hadir untuk mengembalikan kepemimpinan lembut sekaligus tegas seorang ayah dalam rumah tangga,” ucapnya.

Pemateri Ahmad Jamaan mengingatkan pentingnya kehadiran emosional ayah selain memenuhi nafkah. “Anak membutuhkan rasa dicintai dan didampingi. Ayah adalah mentor kehidupan yang memberi arah dan keberanian,” ucapnya.

Dilanjutkan dengan tausiyah penutup oleh Ustaz Muhammad Taufik HS, S.Ag, yang menekankan bahwa ayah merupakan sumber pembentukan ruhani dan kepribadian anak. “Anak bukan hanya mendengar, tetapi meniru. Ayah adalah sekolah pertama,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kekuatan peradaban dimulai dari keluarga yang beradab. “Kejayaan tidak lahir dari panggung besar, tetapi dari rumah-rumah yang dijaga nilai dan zikir.”

Diskusi kemudian berlanjut dengan sesi tanya jawab seputar tantangan mendidik anak di era digital, membangun kedekatan emosional, hingga pembagian peran dalam keluarga. Suasana penutup berlangsung hangat dengan bincang santai, ngopi, dan makan bersama.***

Terkini