Kemenag Pelalawan Teguhkan Peran Masjid sebagai Pusat Literasi Umat

Kemenag Pelalawan Teguhkan Peran Masjid sebagai Pusat Literasi Umat

Pangkalan Kerinci, (Mataandalas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan, H. Syafwan, membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pustaka Masjid yang ditujukan bagi pengurus Masjid Besar Paripurna tingkat kecamatan dan Masjid Jami’ desa/kelurahan se-Kabupaten Pelalawan, Kamis (25/9/2025), melalui Zoom Meeting.

Dalam sambutannya, H. Syafwan menekankan bahwa pustaka masjid memiliki peranan vital di era modern. Di tengah derasnya arus informasi digital yang cepat namun sering kali sulit diverifikasi, pustaka dengan manajemen yang baik dapat menjadi rujukan ilmu yang jelas, bermanfaat, sekaligus memperkuat fungsi masjid sebagai pusat pendidikan, pembinaan, dan literasi umat. Ia juga menegaskan komitmen Kemenag Pelalawan untuk mendukung pengembangan pustaka masjid melalui fasilitasi pendirian, pemberian arahan teknis, serta mendorong jejaring kerja sama dengan berbagai pihak, seperti KUA, sekolah, TPA/TPQ, majelis taklim, komunitas, dan instansi terkait lainnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Islam Iswadi M. Yazid dalam pemaparannya menegaskan pentingnya tata kelola pustaka masjid dan pengembangan program literasi. Menurutnya, pustaka masjid tidak cukup hanya menyediakan rak buku, tetapi harus ditata sebagai pusat ilmu yang terorganisir. Hal ini meliputi penyediaan ruang baca yang nyaman, koleksi awal seperti Al-Qur’an, kitab fiqh dasar, dan buku anak, hingga pengelolaan dengan katalog sederhana, perawatan rutin, serta sistem peminjaman baik manual maupun berbasis digital.

Iswadi juga menawarkan sejumlah program literasi yang dapat dilaksanakan di lingkungan masjid, antara lain bedah buku bulanan, kajian kitab kuning mingguan, kelas baca Al-Qur’an untuk anak dan remaja, hingga workshop literasi digital yang mencakup pemanfaatan aplikasi Islami, e-book, serta produksi konten sehat di media sosial. Menurutnya, pustaka masjid juga dapat menjadi pusat koordinasi relawan literasi yang tidak hanya menjaga koleksi, tetapi juga mendampingi jamaah dalam membaca, menulis, dan berdiskusi. “Masjid dengan pustaka yang aktif bisa menjadi ruang tumbuhnya kreativitas jamaah, dari membaca hingga melahirkan karya nyata,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan program literasi masjid memerlukan dukungan kolaborasi lintas lembaga, mulai dari KUA, sekolah, majelis taklim, hingga perpustakaan daerah. Setiap langkah pengembangan pustaka, lanjutnya, sebaiknya dimulai dari hal-hal sederhana namun dikelola secara konsisten. “Jika tradisi literasi di masjid terus dipelihara, jamaah akan tumbuh lebih cerdas, kreatif, dan produktif,” tegasnya.

Pembukaan kegiatan ini turut dihadiri oleh H.T. Marwan dan Yanto Subarkah dari Seksi Bimas Islam serta M. Arief, S.Kom selaku Pranata Humas Kankemenag Pelalawan. Acara ini diikuti oleh pengurus masjid besar paripurna dan masjid jami’ se-Kabupaten Pelalawan, sebagai langkah awal menghidupkan kembali tradisi literasi berbasis masjid di tengah masyarakat.***
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index