Yusri Gagas Kampung Nelayan “Tasik River” di Mak Teduh, Hidupkan Asa di Tepi Sungai Kerumutan

Yusri Gagas Kampung Nelayan “Tasik River” di Mak Teduh, Hidupkan Asa di Tepi Sungai Kerumutan
Anggota DPRD Pelalawan Yusri, SH., MH. bersama perwakilan Dompet Dhuafa, Dinas PMD, Camat Kerumutan, dan para kepala desa meninjau lokasi Kampung Nelayan Tasik River di Desa Mak Teduh dalam rangka survei potensi nelayan dan petani madu sialang.

KERUMUTAN, (Mataandalas) – Di tepian Sungai Kerumutan yang tenang, di mana riak air berkilau disapa cahaya mentari pagi, sebuah harapan baru mulai tumbuh. Kampung Nelayan “Tasik River” di Desa Mak Teduh kini tengah digagas sebagai lambang kebangkitan ekonomi masyarakat pesisir, tempat nelayan beralih dari sekadar penangkap ikan menjadi pembudidaya yang mandiri dan berdaya.

Langit cerah menyambut kedatangan rombongan yang terdiri dari Dompet Dhuafa, anggota DPRD Pelalawan Yusri, SH., MH., Dinas PMD, Camat Kerumutan, serta para kepala desa dari Mak Teduh dan Tampoi. Mereka datang bukan sekadar berkunjung, melainkan menjemput asa  mendengar denyut kehidupan nelayan dan petani madu sialang yang menggantungkan hidupnya pada anugerah alam Kerumutan.

Dalam kunjungan itu, Yusri SH., MH. menyampaikan bahwa gerakan ini bukan sekadar program, tetapi panggilan nurani untuk memuliakan kerja keras para nelayan.

“Kunjungan ini bersama Dompet Dhuafa adalah langkah kecil menjemput aspirasi dan melihat langsung potensi besar masyarakat nelayan. Kita ingin kampung nelayan Tasik River ini bukan hanya sumber ekonomi, tetapi juga menjadi destinasi wisata kuliner ikan yang membanggakan daerah,” ujarnya dengan semangat, Senin 20/10).

Sementara itu, Kepala Desa Mak Teduh menyambut baik gagasan tersebut dengan harapan penuh sinergi antar pihak.

“Semoga program ini dapat berjalan beriring dengan para stakeholder, baik dari perusahaan maupun pemerintah daerah. Tujuannya satu, yakni untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah kita,” ucapnya dengan nada teduh namun tegas.

Kampung nelayan Tasik River bukan sekadar tempat budidaya ikan, tetapi juga cermin perubahan pola pikir, dari ketergantungan pada hasil tangkapan alam menuju kemandirian ekonomi berbasis budidaya dan wisata. Di masa depan, desa ini diharapkan menjadi pusat kuliner ikan dan ikon wisata air yang menggugah rasa bagi siapa pun yang datang ke tepian Sungai Kerumutan.

Di bawah rindang pohon dan semilir angin sungai, warga Mak Teduh menatap masa depan dengan mata berbinar karena dari tepian inilah, kesejahteraan mereka mulai dijemput dengan tangan sendiri.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index