LINTAU BUO, (Mataandalas.com) – “Tenun bukan sekadar kain, tapi warisan budaya yang menenun cerita dan identitas Tanah Datar.”
Ungkapan itu seolah menggambarkan semangat kunjungan Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadli, M.Psi., bersama Ketua Dekranasda Tanah Datar, Ny. Lise Eka Putra, SE, ke Sentra Industri Tenun Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo.
Kunjungan tersebut menjadi bukti nyata perhatian dan komitmen Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam mendukung pelestarian serta pengembangan industri tenun sebagai bagian dari identitas budaya daerah.
Dalam kegiatan itu, turut hadir Camat Lintau Buo, para Wali Nagari, dan Ketua BPRN se-Kecamatan Lintau Buo. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Berbagai arahan, pembinaan, dan diskusi strategis dilakukan untuk menyusun langkah-langkah nyata demi kemajuan sentra tenun di daerah tersebut.
Wakil Bupati Tanah Datar menyampaikan apresiasi kepada para perajin yang terus menjaga eksistensi tenun tradisional di tengah gempuran produk modern.
“Pemerintah daerah berkomitmen memberikan dukungan penuh, baik dari sisi promosi, pelatihan, maupun akses pasar. Kita ingin tenun Lintau Buo menjadi kebanggaan Tanah Datar dan dikenal hingga ke mancanegara,” ujar Ahmad Fadli, Jumat (24/10).
Sementara itu, Ketua Dekranasda, Ny. Lise Eka Putra, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan perajin agar industri tenun terus berkembang.
“Karya tenun bukan hanya produk ekonomi, tetapi juga warisan budaya yang membawa nilai-nilai luhur. Mari bersama-sama kita rawat dan kita angkat martabatnya,” tuturnya.
Dengan dukungan penuh dari Dekranasda dan pemerintah daerah, para perajin semakin termotivasi untuk terus berinovasi menghasilkan tenun-tenun berkualitas tinggi. Dari tangan-tangan terampil di Lintau Buo, lahir karya yang menenun nilai, budaya, dan cinta tanah air dari Tanah Datar untuk Indonesia.***
