Istana Sayap Pelalawan Tempat Bertautnya Adat, Budaya, dan Marwah Melayu

Sabtu, 22 November 2025 | 20:05:45 WIB
Suasana khidmat lawatan adat dan budaya Melayu Serumpun Pelalawan–Melaka di Balairung Istana Sayap.

Pelalawan, (MataAndalas) — Balairung megah Istana Sayap Kesultanan Pelalawan kembali hidup dalam suasana penuh khidmat. Ketika Persatuan Ketua-Ketua Kampung (Sidang) Negeri Melaka mengadakan Lawatan Adat dan Budaya ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Pelalawan, Sabtu (22/11).

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini turut dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Kesultanan Pelalawan, tokoh adat dan masyarakat, Forkopimda, serta seluruh rombongan tetamu dari Negeri Melaka. Lawatan ini menjadi momentum penting untuk kembali menyambung hubungan budaya dan persaudaraan Melayu serumpun yang telah berakar ratusan tahun.

Dalam acara yang berlangsung penuh adat dan tradisi Melayu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pelalawan,  Tengku Zulfan, S.sos membuka sambutannya dengan pantun:

Pohon meranti tegak berjajar, Rindang daunnya tempat berteduh.
Hari ini kita berhimpun duduk berjajar, Menguatkan marwah dan menyambung tuah.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Pelalawan, kami menghaturkan selamat datang dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh rombongan Persatuan Ketua-Ketua Kampung Negeri Melaka. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial, tetapi wujud komitmen melestarikan adat istiadat Melayu,” ujarnya.

Beliau menegaskan bahwa ikatan Pelalawan dan Melaka bukanlah hubungan yang baru tumbuh, melainkan hubungan persaudaraan lama yang kuat dan bersejarah.

“Kekerabatan ini memiliki sejarah panjang. Persaudaraan ini tidak akan lekang oleh hujan, tidak lapuk oleh panas. Identitas Melayu menyatukan kita meski dipisahkan Selat Melaka,” ucapnya.

Sekda Pelalawan juga menyampaikan rencana besar Pemerintah Daerah untuk menjadikan Istana Sayap sebagai destinasi budaya unggulan di Provinsi Riau. Melalui program prioritas meliputi, Penataan kawasan dan penyelesaian pembangunan turap, Revitalisasi Istana Sayap, Reproduksi dan pengembalian benda-benda sejarah Kesultanan Pelalawan yang hilang akibat musibah kebakaran.

“Kami berharap dukungan semua pihak, Kesultanan Pelalawan, LAMR, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen. Agar rencana besar ini dapat segera diwujudkan,” ujarnya penuh harap.

Menutup sambutannya, ia mengajak untuk memperkuat kolaborasi adat dan budaya kedua negeri.

“Lawatan budaya ini menjadi langkah awal yang berkelanjutan dalam memperkuat hubungan adat, seni budaya, pariwisata, dan pertukaran pengetahuan. Semoga lawatan ini memberi manfaat luas bagi masyarakat kedua negeri,” tutupnya.

Acara berakhir dengan doa bersama dan jamuan adat Melayu, menandai ikrar kebersamaan yang kokoh berakar dalam sejarah Panji-Panji Melayu.

Hari itu, Istana Sayap tidak hanya menjadi bangunan simbolik, tetapi saksi tegaknya marwah Melayu berdaulat, ketika Pelalawan dan Melaka kembali menyatukan nilai, adat, dan martabat sebagai satu rumpun bangsa.***

Terkini