Karyawan Subkontraktor Hina Petugas, Forum RT/RW Kaling: PT RAPP Jangan Tutup Mata!

Jumat, 26 September 2025 | 16:28:32 WIB
Keterangan foto; Ketua Forum RT/RW Kaling Pangkalan Kerinci, Agustiar (Cikmat)

Pangkalan Kerinci, (Mataandalas) – Suara masyarakat kembali menggelegar di Pangkalan Kerinci. Forum RT/RW Kaling, yang diketuai oleh Agustiar alias Cikmat, angkat bicara lantang mengecam tindakan seorang karyawan subkontraktor PT RAPP yang berani melontarkan kata-kata kasar dan makian di hadapan publik.

Agustiar menegaskan, pihaknya tidak bisa menerima sikap tidak beretika itu, apalagi dilakukan di depan petugas Dishub yang sedang menjalankan tugas menegakkan Perda Kabupaten Pelalawan.

“Kito tidak menormalisasikan kata-kata kasar dan makian di hadapan publik. Apalagi bapak-bapak dari Dishub itu bekerja menjalankan perda dari pemerintah Kabupaten Pelalawan,” ujar Agustiar kepada media, Jumat (26/9).

Menurutnya, seharusnya PT RAPP sebagai perusahaan besar sudah sejak awal menekankan aturan daerah ini kepada seluruh kontraktor dan subkontraktornya. “Atau apakah PT RAPP tidak mengetahui perda tersebut? Kalau tahu, kenapa dibiarkan begini?” tukasnya dengan nada keras.

Forum RT/RW Kaling mengecam keras sikap karyawan kontraktor PT.RAPP yang dianggap mencoreng marwah masyarakat Pangkalan Kerinci. Agustiar mengingatkan bahwa perusahaan sebesar PT RAPP sepatutnya memberikan contoh, mendidik karyawannya, dan menanamkan budaya taat aturan, bukan sebaliknya.

“Kalau pepatah Melayu berkata, adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah. Maka segala tindak-tanduk harus berpagar pada sopan santun dan taat aturan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang—perusahaan besar, tapi lalai membina karyawannya,” tegas Agustiar.

Lebih lanjut, ia menegaskan Forum RT/RW Kaling Pangkalan Kerinci menunggu itikad baik PT RAPP untuk segera memberikan klarifikasi resmi kepada forum dan masyarakat. Jika tidak, Agustiar menyatakan pihaknya siap menurunkan massa ke lapangan sebagai bentuk perlawanan sosial.

“Jangan sampai amarah rakyat ini meledak. Karena kalau sudah ibarat air tenang jangan disangka tiada buaya, kami bisa bergerak bersama. Kami menunggu klarifikasi pihak perusahaan sebelum kami bertindak,” pungkasnya.***

Terkini