Jho Pemuda Pelalawan Desak Evaluasi, Box MBG Ketahuan Berulat

Selasa, 30 September 2025 | 16:25:42 WIB
Keterangan Foto; Ketua Gerakan Pemuda Peduli Pelalawan (GP3), Joe Kacaw

Pangkalan Kerinci, (Mataandalas) – Gempar masyarakat Pelalawan dibuat oleh beredarnya berita online tentang sebuah video amatir yang memperlihatkan seekor ulat menggeliat keluar dari kotak makanan bergizi (MBG) yang disajikan di SMKN 1 Pangkalan Kerinci. Peristiwa ini sontak mengundang reaksi keras, terutama dari kalangan pemuda yang menaruh perhatian terhadap kesehatan generasi muda.

Ketua Gerakan Pemuda Peduli Pelalawan (GP3), Joe Kacaw, menegaskan bahwa persoalan ini bukan sekadar sepele. “Kita minta pengawasan MBG lebih ketat terhadap mutu gizi dan kebersihan, karena ini menyangkut kesehatan dan keselamatan orang banyak. Jangan sampai Pelalawan mengalami hal yang sama seperti di Jawa Barat, ada yang keracunan gara-gara makanan bergizi. Program ini mulia, tapi jangan sampai jadi malapetaka,” tegasnya. Selasa, (30/09) 

Lebih lanjut, Joe Kacaw menyindir logika sehat: “Yang namanya ulat atau belatung itu tumbuh dari benda yang busuk.” Dengan begitu, katanya, wajar jika masyarakat menaruh curiga bahwa sajian MBG sudah tidak layak konsumsi.

“Bisa dibedakan, mana ulat jeruk dan mana ulat daging. Tinggal diuji sampel, apakah ulat itu berasal dari buah yang ditaruh sembarangan atau justru dari lauk yang disajikan. Yang jelas, jika ulat bisa keluar dari box makanan, berarti ada persoalan besar dengan higienitas,” sambungnya.

Joe Kacaw bahkan mendesak instansi terkait untuk segera mengevaluasi ulang keberadaan Yayasan MBG.
“Kalau memang terbukti lalai, cabut saja izinnya. Jangan biarkan anak-anak sekolah dijadikan korban makanan yang tidak layak,” tutupnya dengan nada meninggi.

Sementara itu, ketika dimintai keterangan, dr. Biran Afandi, Ketua Yayasan Harapan Bunda selaku pihak yang menaungi program MBG, hanya memberikan jawaban singkat lewat pesan WhatsApp: “Sudah disampaikan om, tadi ke abang-abang media om.”

Jawaban yang dingin itu tentu belum mampu meredam keresahan publik. Sebab, bagi masyarakat Pelalawan, makanan yang masuk ke perut generasi muda adalah perkara serius bukan sekadar lauk pauk di dalam box, melainkan soal masa depan yang sedang dipertaruhkan.***

Terkini