Kabupaten Pelalawan, (Mataandalas) - menjadi sorotan publik ketika Aliansi Muslim Kabupaten Pelalawan secara tegas menyatakan penolakan mereka terhadap rencana pembentukan organisasi masyarakat (ormas) PWI-LS. Penolakan ini disuarakan dalam sebuah kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Pangkalan Kerinci pada Selasa, 4 November 2025.
Abdul Rozi Dana, salah satu tokoh sentral dalam Aliansi Muslim Kabupaten Pelalawan, menyampaikan pandangannya dengan penuh ketegasan. Ia menegaskan bahwa penolakan tersebut dilandasi oleh tekad kuat untuk menjaga kondusifitas dan keharmonisan wilayah Pelalawan. “Kami dengan tegas menolak pembentukan ormas PWI-LS demi menjaga ketertiban dan kedamaian masyarakat di kabupaten ini,” ujarnya.
Selain itu, Abdul Rozi Dana juga menyoroti kiprah PWI sebelumnya, yang diketahui pernah turut ambil bagian dalam membubarkan pengajian dan penolakan-penolakan serupa di sejumlah wilayah lain. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menimbulkan keresahan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat Pelalawan. Ia mengungkapkan, “Pengalaman di tempat lain menunjukkan bahwa keberadaan PWI-LS seringkali menimbulkan gesekan sosial yang berpotensi mengganggu stabilitas daerah kita.”
Kegiatan penolakan yang berlangsung dengan damai ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat dan tokoh setempat yang mendorong pemerintah daerah untuk serius mendengarkan aspirasi ini demi mencegah potensi konflik sosial yang dapat mengancam persatuan masyarakat. Aliansi Muslim menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan serta kedamaian Kabupaten Pelalawan. Menurut Abdul Rozi Dana, kondusifitas wilayah merupakan modal utama guna menunjang pembangunan dan kemajuan daerah.
Penolakan ini menjadi sangat signifikan di tengah dinamika sosial yang kian kompleks, di mana bermunculan berbagai kelompok baru yang, jika tidak dikelola secara bijaksana, dapat memicu perpecahan dan ketegangan. Aliansi Muslim Kabupaten Pelalawan dengan tegas memilih jalur dialog dan penyampaian aspirasi sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keutuhan dan persatuan daerah.
Perkembangan situasi ini terus menjadi perhatian berbagai pihak yang berharap solusi terbaik dapat diupayakan tanpa menimbulkan gejolak atau kericuhan. Pemerintah daerah diharapkan mengambil langkah-langkah strategis dan arif dalam menangani permasalahan ini demi kepentingan bersama dan kelangsungan perdamaian.
Akhirnya, suara lantang penolakan dari Aliansi Muslim Kabupaten Pelalawan ini membuka ruang refleksi bagi seluruh elemen masyarakat agar senantiasa mengedepankan nilai perdamaian, kebersamaan, dan harmoni dalam upaya bersama membangun Kabupaten Pelalawan yang lebih baik dan berkelanjutan.***