PELALAWAN (Mataandalas) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pelalawan membela diri atas kritik yang dilontarkan oleh tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan terkait lomba karaoke yang diadakan dalam rangka peringatan Hari Amal Bakti 2025 ini.
Menurut pegawai Kemenag Kabupaten Pelalawan, Riko yang mendapat tugas untuk menghubungi mataandalas.com mempertanyakan siapa tokoh pendiri Kabupaten Pelalawan yang telah berani mengkritik institusinya tersebut.
"Siapa tokoh pendiri Kabupaten Pelalawan yang komplain,?"tanya Riko, Rabu (18/11/2025)
Menurutnya, lomba yang diadakan tersebut bukan diperuntukkan untuk peserta umum, namun hanya terbatas kepada pegawai internal di dalam kemenag Pelalawan.
"Karaoke itu bukan lagu bebas, tapi lagu Melayu,"bantah Riko
Menurut pegawai di lembaga vertikal yang mengurusi masalah keagamaan ini menuding berita sebelumnya terkait kritik tokoh masyarakat Pelalawan bernada negatif dan tidak sesuai fakta.
"Yang benar itu Kemenag menginstruksikan kepada peserta di lingkungan pegawai kemenag untuk menyanyikan lagu Melayu pilihan yang disiapkan panitia,"ungkapnya
Seraya mempertanyakan apa yang salah dengan yang dilakukan Kemenag tersebut "Dimana nyelenehnya?,"pungkas Riko
Sebelumnya gagasan memeriahkan peringatan HAB 2025 dengan melakukan lomba karaoke yang inisiatifnya berasal dari Kakan Kemenag mendapat kritik keras dari tokoh pendiri Kabupaten Pelalawan yang menyebutkan Kepala Kantor kementerian agama miskin gagasan Islami dalam memeriahkan HAB 2025. Dengan lomba karaoke Kakanmenag membawa kejatuhan marwah instabsi dimata masyarakat Pelalawan
"Pepatah kito menyebutkan, tongkat membawak rebah," kata tokoh pendiri Kabupaten Pelalawan
Dengan gaya kepemimpinan kamenag Pelalawan, masyarakat di negeri seiya sekata mendesak Kakanwil Kamenag Riau untuk segera menarik Kakan menag Pelawan, Bumi melayu Pelalawan tidak butuh pemimpin agama yang tidak memiliki kesadaran keagamaan yang tinggi.
"Jangan libat kepala KUA berkaraoke, mereka itu tokoh di Kecamatannya masing masing, tempat orang bertanya tetang agama, jujut kita sangat prihatin lomba Karaoke itu dilaksanakan,"punglasnya***
(Bersambung)