Mahasiswa Pelalawan Sorot MBG: Anak Dapat Ulat, Kontraktor Dapat Uang

Mahasiswa Pelalawan Sorot MBG: Anak Dapat Ulat, Kontraktor Dapat Uang
Aktivis Muda Kabupaten Pelalawan, Fajar Nugraha

Pelalawan, (Mataandalas) – Kritik pedas kembali dilontarkan Aktivis Muda Kabupaten Pelalawan, Fajar Nugraha, terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang pemerintah. Ia menuding, program yang seharusnya menjadi jalan sejahtera bagi anak-anak, justru kian beraroma proyek basah bagi kontraktor.

“Kalau niat awalnya untuk anak-anak, maka pastikan benar anak-anaklah yang kenyang, bukan kontraktor yang semakin tambun perutnya. Jangan sampai anak cuma dijadikan alat untuk menggugurkan kewajiban, sementara anggaran mengalir deras ke kantong segelintir orang,” tegas Fajar dengan nada getir, Kamis (2/10).

Menurutnya, dalam praktiknya, MBG jauh panggang dari api. Kualitas gizi tak sepenuhnya diperhatikan, distribusi tak merata, sementara dana besar justru tampak lebih menyuburkan proyek pengadaan ketimbang perut anak negeri.

Bahkan, beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan beredarnya video amatir yang memperlihatkan seekor ulat keluar dari kotak makanan MBG di SMKN 1 Pangkalan Kerinci. Peristiwa ini menjadi tamparan keras bahwa pengawasan terhadap yayasan pelaksana MBG amat lemah. “Ini penting dievaluasi. Kan bisa dibedakan mana ulat jeruk dan mana ulat daging, coba diuji sampel apakah ulat itu berasal dari buah atau dari makanan yang disajikan. Jangan sampai publik dibiarkan bertanya-tanya,” sindir Fajar.

Fajar juga menuntut keterbukaan pemerintah daerah: siapa kontraktor yang bermain di balik meja, berapa besar anggaran yang digelontorkan, dan sejauh mana standar gizi dijunjung. “Rakyat berhak tahu, jangan rakyat cuma diberi kabar manis, tapi isinya hambar,” katanya.

Ia menegaskan tidak menolak program MBG, tetapi meminta agar tujuannya kembali ke jalan lurus. “Program ini jangan jadi mercusuar yang hanya megah di atas kertas, tapi rapuh dalam kenyataan. Kalau memang untuk anak-anak, maka jadikan mereka pusat manfaatnya. Jangan biarkan program ini hanya mengenyangkan pihak-pihak yang sudah makmur,” pungkasnya.

Dengan sindiran tajam ini, Fajar berharap ada evaluasi serius terhadap jalannya MBG, agar benar-benar menjadi benteng keberpihakan pada generasi muda, bukan sekadar pesta anggaran untuk para kontraktor.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index